Strategi
penurunan AKI adalah melalui peningkatan cakupan akses masyarakat khususnya ibu
hamil, menyusui dan nifas terhadap pelayanan kesehatan, menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat khususnya ibu hamil, menyusui dan nifas untuk hidup
sehat. Termasuk kemitraan dengan LSM potensial serta meningkatkan sistem surveilans,
monitoring dan informasi kesehatan dan meningkatkan pembiayaan program
kesehatan ibu.
Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu
MDG-5 akan
tercapai apabila 50% kematian ibu per provinsi dapat dicegah, dengan cara:
1.
Memastikan setiap komplikasi maternal mendapatkan
penanganan secara adekuat dan tepat waktu melalui pemantapan jejaring rujukan
2.
Memastikan setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar
3.
Mengupayakan setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
4.
Memberikan pelayanan KB sesuai standar untuk mencegah
kehamilan 4 Terlalu
5.
Meningkatkan pemberdayaan suami, keluarga dan
masyarakat dalam kesehatan reproduksi responsif gender
6.
Mengoptimalkan manajemen kesehatan ibu di setiap
tingkatan
7.
Memastikan dukungan pembiayaan program kesehatan ibu
Dalam upaya
percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), berbagai kegiatan telah dan akan
terus dilakukan, meliputi:
a.
Upaya Peningkatan Pelayanan Antenatal Berkualitas
-
Penggunaan Buku KIA pada ibu hamil
-
Pelayanan antenatal terpadu di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat dasar dan rujukan
-
Pencegahan dan penanganan malaria pada kehamilan
-
Pencegahan dan penanganan anemia pada kehamilan
-
Pencegahan dan penanganan Kurang Energi Kronis (KEK)
pada kehamilan
-
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
-
Prevention of Mother to Child Transmission of HIV
(PMTCT)
b. Upaya
Peningkatan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
-
Pelaksanaan Jaminan Persalinan (Jampersal)
-
Penguatan kemitraan bidan dan dukun
-
Pengembangan rumah tunggu kelahiran
-
Pemantapan supervisi fasilitatif
c. Upaya
Pencegahan dan Penanganan Komplikasi Maternal
-
Pemberdayaan masyarakat melalui Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker
-
Optimalisasi fungsi Puskesmas mampu PONED 24 jam
-
Optimalisasi fungsi Rumah Sakit mampu PONEK 24 jam
d.
Upaya Peningkatan Kualitas Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dalam Pelayanan Keluarga Berencana
-
Peningkatan Pelayanan KB pasca persalinan
-
Clinical Technology Update (CTU)
-
Penguatan sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan KB
-
Pemantapan penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan
(ABPK) Ber-KB
-
Jampersal untuk pelayanan KB pasca persalinan
-
Peningkatan kemampuan tenaga kesehatan Puskesmas dan
jaringannya dalam pelayanan KB
-
Penguatan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
e.
Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Reproduksi
-
Perencanaan terpadu kesehatan ibu yang responsif
gender dan berbasis data (District Team Problem Solving- DTPS)
-
Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam pelayanan
kesehatan reproduksi pada situasi darurat bencana
f.
Upaya Peningkatan Dukungan Manajemen Program Kesehatan
Ibu dan Reproduksi
-
Optimalisasi Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Kesehatan Ibu dan KB untuk monitoring kegiatan (bulanan, tribulanan, semester,
tahun).
-
Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal (AMP).
-
Penguatan kapasitas Bidan Koordinator dalam
pelaksanaan supervisi fasilitatif
-
Fasilitasi pengembangan inovasi dan lesson learnt
kesehatan reproduksi
(Sumber : Direktorat
Bina Kesehatan Ibu Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian
Kesehatan, 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar