Gaya hidup modern dengan segala sesuatu yang serba praktis
seringkali membuat mahasiswa mengonsumsi makanan siap saji. Fast food mengandung banyak lemak,
sodium, dan gula yang telah dinyatakan bisa menurunkan kepadatan tulang. Selain
itu, fast food juga tidak mengandung
nutrisi yang seimbang karena proses memasaknya yang tidak bisa dikontrol.
Beberapa jenis fast food kaya akan
minyak dan mentega, yang tentunya juga tanpa ada jaminan kebersihan, dan hampir
tidak tersedia pilihan fast food
dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu, fast food juga cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan buah.
Berikut
ini adalah hal-hal yang membahayakan mengonsumsi makanan fast food pinggir
jalan :
- Pemakaian minyak goreng curah yang berbahaya.
Kebanyakan
makanan pinggir jalan menggunakan minyak goreng bekas yaitu minyak curag karena
minyak goreng yang sudah dicampur dengan minyak curah menguntungkan pedagang
karena lebih murah. Minyak goreng curah membahayakan karna bersifar
karsinogenik. Penggunaan
minyak jelantah saja sudah berbahaya karena semakin sering minyak goreng
dipakai maka akan terjadi perubahan sifat fisika dan kimia pada minyak goreng,
yaitu terbentuknya gugusan benzena yang bisa menyebabkan munculnya kanker.
Apalagi bila minyak jelantah tersebut dijernihkan lagi dengan bahan kimia
berbahaya dan digunakan lagi sampai berulang kali.
Hal ini disebabkan karena gorengan yang telah matang
diletakkan di tempat yang terbuka, sehingga mudah dihinggapi lalat, terpapar
debu dan udara kotor.
3.
Tingginya kandungan lemak.
Lemak jahat akan memengaruhi kadar kolesterol
menjadi lebih jahat. Saat yang kita
makan dari fatty acid (bagian dari lemak) akan memengaruhi
kolesterol jahat yang ada di tubuh kita. Semakin banyak kadar lemak jahat,
komposisi kolesterol jahat makin berbahaya. Dengan tingginya kadar kolesterol
jahat di dalam tubuh maka resiko terjangkit penyakit jantung koroner pun
semakin tinggi.
4.
Bahaya kertas pembungkus makanan dan gorengan.
Kertas bekas tidak terjamin kebersihannya karena menyebabkan
keracunan. Hal ini disebabkan karena tinta mengandung bahan kimia yang
berbahaya bagi kesehatan yaitu timbal. Timbal dalam tinta bila terkena panas
dari gorengan akan larut ke dalam gorengan yang akan kita konsumsi. Apabila
timbal yang masuk ke dalam tubuh kita terakumulasi ke dalam jaringan tubuh
yaitu pada gigi, tulang dan otak, pada akhirnya akan menimbulkan efek pada
ginjal. hati, darah, syaraf, alat reproduksi dan endokrin dari sistim kekebalan.
5.
Bahaya plastik hitam pembungkus makanan dan gorengan.
Kantong plastik kresek hitam adalah hasil dari daur ulang
plastik- plastik bekas. Selain karena tidak hygienis kantong plastik kresek
hitam bila digunakan untuk mewadahi langsung makanan akan melepaskan
bahan-bahan berbahaya kedalam makanan, yang akhirnya dapat menimbulkan kanker
dan kegagalan ginjal.
6.
Pencucian piring dan sendok yang tidak bersih.
Pedagang yang
menggunakan air yang mengalir untuk mencuci lebih baik dibandingkan dengan
pedagang yang mencuci bertahap dengan menggunakan beberapa ember air saja. Yang
berbahaya apabila hanya langsung dicuci dengan 1 kalo bilas bak atau ember
saja. Kebersihan alat makan sangat penting karena alat makan yang kita pakai
sebelumnya juga dipakai oleh orang lain. Dan kita tidak tahu apakah pemakai
sebelumnya mempunyai penyakit yang daoat ditularkan melalui alat makan seperti
penyakit Typhoid/Tipes.
7.
Air minum yang tidak higienis
Air yang
disediakan untuk kita minum sering tidak jernih walaupun sudah dimasak karena
dibiarkan terbuka seringga terkontaminasi dengan zat-zat di sekitarnya.
8.
Bahaya penyedap
Bila penyedap
dikonsumsi rutin untuk jangka waktu lama, penyebab buruk efeknya terhadap
susunan syaraf pusat adalah efek alergi (post restaurant syndrome) dan
pusing-pusing.
9.
Sayuran yang tidak segar
Pedagang memilih sayuran tidak segar karena harga sayuran
yang sudah tidak segar tersebut jauh lebih murah dari harga sayuran segar.
Bahaya dari sayuran tidak segar ini sebenarnya tidak ada, hanya nilai gizinya
sudah jauh berkurang dibandingkan dengan sayuran yang masih segar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar