Sabtu, 28 Desember 2013

Bahaya Mengonsumsi Fast-Food



Gaya hidup modern dengan segala sesuatu yang serba praktis seringkali membuat mahasiswa mengonsumsi makanan siap saji. Fast food mengandung banyak lemak, sodium, dan gula yang telah dinyatakan bisa menurunkan kepadatan tulang. Selain itu, fast food juga tidak mengandung nutrisi yang seimbang karena proses memasaknya yang tidak bisa dikontrol. Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, yang tentunya juga tanpa ada jaminan kebersihan, dan hampir tidak tersedia pilihan fast food dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu, fast food juga cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan buah.
Berikut ini adalah hal-hal yang membahayakan mengonsumsi makanan fast food pinggir jalan :


  1. Pemakaian minyak goreng curah yang berbahaya.

Kebanyakan makanan pinggir jalan menggunakan minyak goreng bekas yaitu minyak curag karena minyak goreng yang sudah dicampur dengan minyak curah menguntungkan pedagang karena lebih murah. Minyak goreng curah membahayakan karna bersifar karsinogenik. Penggunaan minyak jelantah saja sudah berbahaya karena semakin sering minyak goreng dipakai maka akan terjadi perubahan sifat fisika dan kimia pada minyak goreng, yaitu terbentuknya gugusan benzena yang bisa menyebabkan munculnya kanker. Apalagi bila minyak jelantah tersebut dijernihkan lagi dengan bahan kimia berbahaya dan digunakan lagi sampai berulang kali.

2. Makanan sering terkontaminasi dengan bakteri dan zat-zat berbahaya.

Hal ini disebabkan karena gorengan yang telah matang diletakkan di tempat yang terbuka, sehingga mudah dihinggapi lalat, terpapar debu dan udara kotor.

3. Tingginya kandungan lemak.
Lemak jahat akan memengaruhi kadar kolesterol menjadi lebih jahat. Saat  yang kita makan dari fatty acid (bagian dari lemak) akan memengaruhi kolesterol jahat yang ada di tubuh kita. Semakin banyak kadar lemak jahat, komposisi kolesterol jahat makin berbahaya. Dengan tingginya kadar kolesterol jahat di dalam tubuh maka resiko terjangkit penyakit jantung koroner pun semakin tinggi.

4.  Bahaya kertas pembungkus makanan dan gorengan.
Kertas bekas tidak terjamin kebersihannya karena menyebabkan keracunan. Hal ini disebabkan karena tinta  mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan yaitu timbal. Timbal dalam tinta bila terkena panas dari gorengan akan larut ke dalam gorengan yang akan kita konsumsi. Apabila timbal yang masuk ke dalam tubuh kita terakumulasi ke dalam jaringan tubuh yaitu pada gigi, tulang dan otak, pada akhirnya akan menimbulkan efek pada ginjal. hati, darah, syaraf, alat reproduksi dan endokrin dari sistim kekebalan.


5.  Bahaya plastik hitam pembungkus makanan dan gorengan.
Kantong plastik kresek hitam adalah hasil dari daur ulang plastik- plastik bekas. Selain karena tidak hygienis kantong plastik kresek hitam bila digunakan untuk mewadahi langsung makanan akan melepaskan bahan-bahan berbahaya kedalam makanan, yang akhirnya dapat menimbulkan kanker dan kegagalan ginjal.

6.  Pencucian piring dan sendok yang tidak bersih.
Pedagang yang menggunakan air yang mengalir untuk mencuci lebih baik dibandingkan dengan pedagang yang mencuci bertahap dengan menggunakan beberapa ember air saja. Yang berbahaya apabila hanya langsung dicuci dengan 1 kalo bilas bak atau ember saja. Kebersihan alat makan sangat penting karena alat makan yang kita pakai sebelumnya juga dipakai oleh orang lain. Dan kita tidak tahu apakah pemakai sebelumnya mempunyai penyakit yang daoat ditularkan melalui alat makan seperti penyakit Typhoid/Tipes.

7.  Air minum yang tidak higienis
Air yang disediakan untuk kita minum sering tidak jernih walaupun sudah dimasak karena dibiarkan terbuka seringga terkontaminasi dengan zat-zat di sekitarnya.

8.  Bahaya penyedap
Bila penyedap dikonsumsi rutin untuk jangka waktu lama, penyebab buruk efeknya terhadap susunan syaraf pusat adalah efek alergi (post restaurant syndrome) dan pusing-pusing.

9.  Sayuran yang tidak segar
Pedagang memilih sayuran tidak segar karena harga sayuran yang sudah tidak segar tersebut jauh lebih murah dari harga sayuran segar. Bahaya dari sayuran tidak segar ini sebenarnya tidak ada, hanya nilai gizinya sudah jauh berkurang dibandingkan dengan sayuran yang masih segar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar