BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Lingkungan
kita mengandung bermacam-macam agen infeksi , seperti virus, jamur dan
parasite, dengan ukuran , bentuk dan sifat yang berbeda beda. Banyak dari agen
ini dapat menyebabkan kerusakan patologis dan akhirnya membunuh hospes jika
penyebarannya tidak dihambat. Pada idividu normal, sebagian besar infeksi
berlangsung dalam jangka waktu terbatas dan menyebabkan sedikit sekali
kerusakan permanen karena sistem imun melawan agen infeksi dan mengendalikan
atau melenyapkannya sebelum mendapatkan tempat berpijak. Perlu ditekankan bahwa
fungsi primer sistem imun adalah melenyapkan agen infeksi dan meminimalkan
kerusakan yang terjadi. Imunisasi(vaksinasi) merupakan aplikasi prinsip prinsip
imunologi yang paling terkenal dan paling berhasil terhadap kesehatan manusia
(wahab, 2002).
Sejarah Imunisasi di Indonesia telah dimulai sejak abad ke-19 yang
dilaksanakan untuk pemberantasan penyakit cacar. Program Imunisasi di Indonesia
memiliki sejarah panjang dan telah mencapai banyak keberhasilan selama empat
dekade terakhir. Imunisasi berasal dari kata imun yang
berasal dari bahasa latin, immunitas yang berarti pembebasan atau kekebalan. Imunisasi
adalah salah satu upaya tindakan medis yang paling efektif dan efisien.
Imunisasi merupakan teknologi yang sangat berhasil di dunia kedokteran oleh
Katz (1999) dikatakan imunisasi adalah “sumbangan ilmu pengetahuan yang terbaik
yang pernah diberikan para ilmuwan di dunia ini” (wahab, 2002).
Data terakhir WHO, terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa per tahun
akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya: batuk rejan
294.000 (20%), tetanus 198.000 (14%), campak 540.000 (38%). Di Indonesia
sendiri, UNICEF mencatat sekitar 30.000-40.000 anak di Indonesia setiap tahun
meninggal karena serangan campak, ini berarti setiap dua puluh menit seorang
anak Indonesia meninggal karena campak(Press Release Simposium, 2010).
Imunisasi masih sangat diperlukan
untuk melakukan pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I), seperti Tuberkulosis (TB), dipteri, pertusis (penyakit pernapasan),
campak, tetanus, poliodan hepatitis B. Program imunisasi sangat penting agar
tercapai kekebalan masyarakat (population immunity). Program Imunisasi
di Indonesia dimulai pada tahun 1956 dan pada tahun 1990, Indonesia telah
mencapai status Universal Child Immunization (UCI), yang merupakan suatu
tahap dimana cakupan imunisasi di suatu tingkat administrasi telah mencapai 80%
atau lebih. Saat ini Indonesia masih memiliki tantangan mewujudkan 100% UCI
Desa/Kelurahan pada tahun 2014 (Pusat Komunikasi Publik, 2011). Walaupun
program imunisasi telah dibuktikan sebagai tindakan pencegahan yang paling cost-effective,
tingkat imunisasi remaja masih rendah dibandingkan dengan imunisasi yang
dilakukan pada bayi dan anak-anak (Lee et al. 2008).Program imunisasi remaja
telah direkomendasikan sejak tahun 1996, tetapi diestimasikan 35 juta remaja
diseluruh dunia belum divaksinasi secara adekuat (Oster et al, 2005).