Mengapa antibiotika harus diminum sampai habis. Apa tidak
mubazir dan malahan akan meracuni ginjal?
Jawabanya itu:
Obat-obat yang diberi tanda harus diminum sampai habis biasanya adalah
antibiotika seperti
Antibiotika bekerja efektif jika dipakai untuk sasaran yang tepat dalam
dosis yang tepat pula. Ampisilin atau amoksilin untuk orang dewasa misalnya,
biasanya diberikan 3 atau 4 kali sehari 1 kapsul (250 mg atau 500 mg), selama 4
atau 5 hari.
Jika dipakai tidak
sesuai dosis semestinya, misalnya hanya separuh dari yang diresepkan dokter
atau tidak dihabiskan seluruhnya, antibiotika tidak akan efektif bekerja
sehingga penyakit yang diobati tidak sembuh, bahkan dapat menimbulkan bahaya
yang disebut resistensi antibiotika. Resistensi antibiotika adalah kejadian
dimana antibiotika tertentu sudah tidak mempan atau tidak efektif lagi membunuh
kuman penyakit yang tadinya dapat dibasmi dengan antibiotika tersebut.
Gambar antibiotik
Jadi,
pemakaian antibiotika yang tidak tepat sasaran atau tidak tepat dosis akan
menimbulkan kuman yang resisten atau kebal. Akibatnya bukan hanya ditanggung
oleh pasien yang tidak teratur menggunakan antibiotika tersebut, tetapi juga
oleh masyarakat luas. Sebab kuman yang sudah resisten atau kebal tersebut dapat
saja menyerang orang lain dan tidak mempan lagi dibasmi dengan antibiotika
tersebut, sehingga memerlukan antibiotika jenis lain yang mungkin lebih mahal
harganya, lebih buruk efek sampingnya, atau bahkan harus memerlukan perlakuan
pengobatan khusus di rumah sakit.
Itu
sebabnya jika diberikan antibiotika, pasien harus meminumnya sampai habis, agar
dosis yang sudah diperhitungkan dapat terpenuhi. Dengan demikian tujuan
pengobatan tercapai dan tidak timbul risiko resistensi antibiotika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar