Minggu, 17 November 2013

Alasan Antibiotik harus diminum sampai habis



Mengapa antibiotika harus diminum sampai habis. Apa tidak mubazir dan malahan akan meracuni ginjal?
Jawabanya itu:
Obat-obat yang diberi tanda harus diminum sampai habis biasanya adalah antibiotika seperti 
ampisilin, amoksilin, kloramfenikol, eritomisin dan lain-lain. Obat-obat antibiotika ini bekerja membunuh kuman, karena itu diberikan untuk mengobati penyakit-penyakit infeksi seperti radang saluran pernafasan, radang lambung, radang saluran kemih, infeksi kelamin, tuberkulosis dan lain-lain.

Antibiotika bekerja efektif jika dipakai untuk sasaran yang tepat dalam dosis yang tepat pula. Ampisilin atau amoksilin untuk orang dewasa misalnya, biasanya diberikan 3 atau 4 kali sehari 1 kapsul (250 mg atau 500 mg), selama 4 atau 5 hari.

Jika dipakai tidak sesuai dosis semestinya, misalnya hanya separuh dari yang diresepkan dokter atau tidak dihabiskan seluruhnya, antibiotika tidak akan efektif bekerja sehingga penyakit yang diobati tidak sembuh, bahkan dapat menimbulkan bahaya yang disebut resistensi antibiotika. Resistensi antibiotika adalah kejadian dimana antibiotika tertentu sudah tidak mempan atau tidak efektif lagi membunuh kuman penyakit yang tadinya dapat dibasmi dengan antibiotika tersebut.
                                     Gambar antibiotik

Jadi, pemakaian antibiotika yang tidak tepat sasaran atau tidak tepat dosis akan menimbulkan kuman yang resisten atau kebal. Akibatnya bukan hanya ditanggung oleh pasien yang tidak teratur menggunakan antibiotika tersebut, tetapi juga oleh masyarakat luas. Sebab kuman yang sudah resisten atau kebal tersebut dapat saja menyerang orang lain dan tidak mempan lagi dibasmi dengan antibiotika tersebut, sehingga memerlukan antibiotika jenis lain yang mungkin lebih mahal harganya, lebih buruk efek sampingnya, atau bahkan harus memerlukan perlakuan pengobatan khusus di rumah sakit.
Itu sebabnya jika diberikan antibiotika, pasien harus meminumnya sampai habis, agar dosis yang sudah diperhitungkan dapat terpenuhi. Dengan demikian tujuan pengobatan tercapai dan tidak timbul risiko resistensi antibiotika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar